White Spot Lession… Apakah Itu?

Para ibu sering mengeluhkan gigi balitanya yang rusak parah (rampant caries / gigis) namun tidak mengerti bagaimana menyikapinya. Rampant caries atau gigi gigis harusnya bisa dicegah dengan mengenali tanda-tanda terjadinya. Ibu harus rajin memeriksa gigi anak balita, terutama 4 gigi seri atas yang paling sering terserang rampant caries / gigis, agar bisa mengenali tanda-tanda kerusakan secara dini. Tanda awal terjadinya rampant caries akan terlihat bercak putih seperti kapur, yang beda warnanya tampak jelas lebih putih dari gigi  , dalam istilah kedokteran gigi disebut sebagai white spot lession. White spot lession adalah proses awal terjadinya lubang gigi namun pada fase ini permukaan gigi masih utuh. Bercak putih (White spot) timbul akibat pelepasan ion kalsium dan fosfat dari email gigi yang disebut dengan demineralisasi. Biasanya white spot terbentuk di bagian gigi yang dekat dengan perbatasan gusi. Kabar baiknya, white spot ini bersifat reversibel artinya ion – ion yang terlepas dapat diletakkan kembali ke dalam gigi. Proses ini disebut dengan remineralisasi yang dijalankan oleh ludah (saliva). Ludah akan menetralkan asam sehingga ion – ion mineral dari cairan di sekitar gigi dapat diletakkan kembali pada gigi. Dengan kata lain, proses gigi berlubang dianggap sebagai hasil ketidakseimbangan antara proses demineralisasi dan remineralisasi yang terjadi terus menerus.

Jika white spot lession dibiarkan saja, akan berkembang menjadi gigi berlubang yang dalam keadaan parah bisa menyerang hingga beberapa gigi (gigis). White spot lession dapat diatasi dengan dengan rajin menjaga kebersihan mulut, melakukan aplikasi fluor dan mengganti pola diet.

Tips untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini:

  1. Batasi pemberian makanan/minuman yang bersifat sticky / lengket  pada gigi anak. Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan , sebaiknya dibiasakan mengkonsumsi makanan sehat seperti buah potong dan sayur-sayuran.
  2. Secepatnya mengganti kebiasaan minum susu dari botol dengan menggunakan gelas.  
  3. Bersihkan gigi anak anda, setidaknya 2 kali sehari. Pada balita yang belum tumbuh  giginya,  pembersihan dapat menggunakan alat bantu kain kasa yang dicelupkan air matang hangat suam-suam kuku agar balita merasa nyaman. Bersihkan daerah gusi dan lidah. Jika gigi sudah tumbuh, gunakan alat bantu sikat gigi yang sesuai dengan usia anak.
  4. Bantu anak menyikat giginya secara rutin hingga anak mahir melakukannya sendiri. Gunakan pasta gigi Enzim Anak karena selain berfungsi membersihkan gigi, pasta gigi enzim anak berfungsi menjaga air ludah agar tetap sehat, sehingga proses demineralisasi dan remineralisasi dapat berjalan seimbang , hasilnya kerusakan gigi dapat dicegah.
  5. Bila perlu dapat dilakukan topical aplikasi fluor oleh dokter gigi.

Bagikan artikel ini

Beli di sini: